Gembala Tidur By Ahmad Kekal Hamdani
Membaca puisi-puisi Ahmad Kekal Hamdani ini seperti membaca diri sendiri yang tengah mengembara di dalam ilusi ruang dan waktu.. Terasa sekali, ada kerinduan yang mencekam, untuk kembali menambatkan diri pada sebuah tonggak yang selalu goyah. Kesunyiaan yang sangat menggigit hadir di dalam tiap kata yang digoreskan dan, kita dipaksa untuk menggapai ufuk di hadapan kita yang mustahil untuk diraihkan itu.
--Wijaya Herlambang
Puisi yang perlu dibaca dan dibicarakan lebih jauh hanyalah puisi yang tumbuh dari gagasan: hasil aktivitas berpikir yang sungguh-sungguh. Tidak seperti puisi-puisi "sekadar perasaan tumpah" yang berisik dan tidak mengajarkan apa-apa, puisi yang berangkat dari gagasan selalu menyediakan ruang sepi tempat pembaca bisa menguji kedalaman gagasan puisi tersebut sekaligus pikiran-pikirannya sendiri.
Menurut saya, banyak puisi Ahmad Kekal Hamdani dalam gembala Tidur yang perlu dibaca dan dibicarakan lebih jauh.
-- Dea Anugrah.